SELAMAT DATANG

BULETIN UPK CIREBON

Kunjungan Menkokesra RI (02/05/2010)

Kunjungan Menkokesra RI (02/05/2010)
Ketua Forum UPK sedang Menyerahkan Booklet PNPM Kab. Cirebon Kepada Menkokesra RI disaksikan oleh Bupati Cirebon
Powered By Blogger

Kamis, 28 April 2011

Gelar PNPM 2011 dalam Gambar

Pengurus UPK (Depok, Beber, Greged, dan Klangenan) terlibat pembicaraan santai

Kesibukan di salah satu stand pada gelar PNPM

Anggota DPRD saat berkunjung ke salah satu stand, didamping ketua Forum UPK (paling kanan)
)
Bupati Cirebon, Drs. Dedi Supardi, MM (baju putih) tengah berbincang dengan kepala BKPP Cirebon

Bupati Cirebon saat meresmikan kegiatan Sarpras tahun 2010





Dokumentasi Forum Komunikasi UPK Kab. Cirebon Tahun 2011

Baca selengkapnya......

Senin, 25 April 2011

Review

UPK Susukan Siap Songsong Alokasi 2011
Sebagaimana dirilis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kab. Cirebon, alokasi BLM Kegiatan Mandiri Perdesaan TA. 2011 tersebar di 13 kecamatan. Dari 13 kecamatan tersebut, termasuk diantaranya kecamatan Susukan. Untuk tahun anggaran sekarang, kecamatan Susukan menerima alokasi BLM sebesar Rp. 600.000.000,-, yang bersumber dari BLM/APBN sebesar Rp. 480.000.000,- (80%) dan APBD sebesar Rp. 120.000.000,- (20%).
UPK “Mandiri” selaku pengelola kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Susukan telah bersiap menyongsong pelaksanaan tahapan kegiatan. Hal ini seperti disampaikan oleh Ketua UPK, Asep Saefullah, “ Sekalipun sebagian besar pengurus UPK merupakan wajah baru, tapi kami siap melaksanakan seluruh proses tahapan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Susukan” tandasnya. Memang, sejak tahun anggaran 2011 komposisi kepengurusan UPK di Susukan telah berubah. Ketua UPK dijabat oleh Asep Saefullah, SPdI, menggantikan Fakhrudin, SE, ketua sebelumnya. Sedangkan sekretaris tetap dipegang oleh Tardi dan Bendahara Desy Erviansih, SE. Di samping ketiga pengurus tersebut, terdapat 3 orang staf yakni, Istiqomah, SE, Syafii, dan Suradi yang bertugas membantu pengurus dalam mengoptimalkan kinerja UPK.
Dari ki-ka: Sekretaris UPK, Ketua Forkom UPK Cirebon, Bendahara UPK, Staf UPK, dan Ketua UPK Susukan
Sebagian besar personil merupakan wajah baru di PNPM. Bahkan belum pernah mengalami proses kegiatan PNPM di tingkat kecamatan. Meski demikian, menurut Asep, para pengurus bertekad untuk mensukseskan pelaksanaannya. Dia juga berharap, kegiatan tahun 2011 dapat menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi para pengurus baru, sekaligus pembekalan dalam mengelola UPK ke depan. Di samping itu, dia juga berharap agar pengurus UPK kecamatan terdekat dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang PNPM Mandiri Perdesaan.
UPK “Mandiri” Kecamatan Susukan memang termasuk UPK yang cukup sehat. Selama tahun anggaran 2010, UPK membukukan keuntungan bersih sebesar Rp. 174.244.119,-. Keuntungan sebesar itu termasuk di atas rata-rata UPK sehat di Kabupaten Cirebon. Dalam hal, efisiensi biaya UPK Susukan pun masuk katagori UPK dengan efisiensi tinggi. Pada tahun 2011, UPK hanya menghabiskan biaya operasional 31 % dari pendapatan yang diterima.
“ Untuk saat ini, kami menganggap biaya operasional sebesar itu, masih cukup layak untuk menjaga perkembangan SPP/UEP agar bisa tetap lestari di tengah-tengah masyarakat” kata Tardi, Sekretaris UPK. Ditambahkan Tardi, bagi UPK Susukan yang mendesak saat ini adalah melakukan konsolidasi pengurus, pengawas dan BKAD. “Ini (konsolidasi) jauh lebih penting untuk membangun fondasi yang kuat bagi perkembangan UPK salanjutnya. Sehingga UPK tidak bergantung pada siapa personilnya tetapi bagaimana sistemnya berjalan secara efektif” lanjut Tardi. (BULETIN UPK)

Baca selengkapnya......

Gelar PNPM 2011

Ibu Sri Haviana Dedi Supardi (tengah) memimpin degung pada saat Pembukaan Gelar PNPM 2011


PNPM Mandiri Perdesaan Kab. Cirebon Kembali Gelar Produk
 
Untuk ketiga kalinya PNPM Mandiri Perdesaan Gelar Produk dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Cirebon ke 529. Agenda tahunan yang digelar tiap 2 April ini, diikuti seluruh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM yang ada di Kabupaten Cirebon. Sebanyak 22 stand kecamatan PNPM MP menampilkan produk unggulan masing-masing. Bertempat di Lapangan Pataraksa, Sumber dan dibuka secara resmi oleh Bupati Cirebon, Drs.H. Dedi Supardi, MM, sekaligus peresmian kegiatan sarana prasarana tahun anggaran 2010. Tiga Kecamatan yang diresmikan kegiatannya adalah Kec. Jamblang, Pabedilan dan Susukan Lebak. Yang menarik dari Gelar PNPM kali ini, pada saat pembukaan para pengunjung disuguhi penampilan Degung yang dipimpin langsung oleh Ibu Sri Heviana Dedi Supardi, yang tidak lain istri Bupati Cirebon. Penampilan grup degung ini semakin meriah, dengan tembang khas Cirebon, Sumpah Suci.
Sementara itu, bagi PNPM Mandiri Perdesaan momentum ini sangat berarti untuk mengekspose hasil-hasil kegiatan yang telah dan sedang dilaksanakan. Seperti diketahui selama ini, ekspose kegiatan-kegiatan PNPM sangat kurang. Sementara hasil kegiatan yang telah dilaksanakan maupun yang sedang digarap begitu banyak. Untuk tahun 2011 ini, tidak kurang 13 kecamatan siap menyongsong alokasi BLM. Belum lagi untuk kegiatan Usaha ekonomi produktif dan Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) yang terus menunjukkan perkembangannya di masing-masing kecamatan.
Mudah-mudahan kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Kabupaten Cirebon. Lebih penting lagi, dapat memberikan informasi secara berimbang tentang PNPM Mandiri Perdesaan khususnya kepada jajaran Pemkab Cirebon dan masyarakat secara luas. (BULETIN UPK)

Baca selengkapnya......

Kamis, 21 April 2011

Profil

Camat Kapetakan, M.Imam Suberani, SIP, saat menyerahkan hadiah disaksikan Ketua UPK, Waryadi.

UPK “Yatra Amanah” Selalu Berbenah
Lokasi kantornya sangat mudah dijangkau dengan transportasi apapun. Karena kebetulan berada di jalur by pass pantura, tepatnya di desa Pegagan Lor Kecamatan Kapetakan. Hampir setiap kali menjadi tuan rumah Rakor Forum UPK, Pengurus UPK Kapetakan memanjakan teman-teman UPK lain dengan menu favorit seafood kerang ijoan. Apalagi baru-baru ini, kantor UPK-nya baru selesai direnovasi, semakin membuat betah saja. Ya, itulah gambaran UPK “Yatra Amanah” Kecamatan Kapetakan, hangat dan dinamis.UPK “Yatra Amanah” dibentuk oleh Program Pengembangan Kecamatan (PPK) pada tahun anggaran 2001. Pada saat itu, desa pemanfaat di kecamatan Kapetakan cukup banyak yaitu 21 desa. Setelah beberapa dilakukan pemekaran kecamatan oleh Pemda, saat ini hanya melayani 18 desa termasuk sebagian berada di Kecamatan Suranenggala. Tahun-tahun pertama, UPK ini agak terseok-seok karena rasio kecukupan modal awal yang relative kecil, sementara kemacetan hampir sama dengan kecamatan lainnya, cukup tinggi. Di bawah kepemimpinan KH. Yunus Anshori (Alm) sampai dengan tahun 2010, mampu melewati masa sulit dan bertahan hingga sekarang. Saat ini kepemimpinan UPK dipegang oleh Waryadi Abdul Mudi, yang semula Bendahara UPK. Dibantu oleh Karto Solek sebagai Sekretaris, Maya Delta Octaviani selaku Bendahara, dan seorang staf Juju Juheriyah.
Awalnya banyak yang meragukan eksistensi UPK “Yatra Amanah” setelah ditinggal oleh H. Yunus, yang memang dikenal tokoh disegani. Tetapi dengan kemauan belajar yang kuat dan semangat yang tinggi, Waryadi mampu meyakinkan masyarakat Kapetakan bahwa UPK “Yatra Amanah” harus tetap lestari. Hal ini, sangat terlihat dari kemampuannya pada saat ini untuk terus membangun komunikasi dengan pihak-pihak yang mendukung keberlangsungan UPK. Terutama dengan pemerintahan desa dan kecamatan, pengurus secara intensif berkomunikasi dan hasilnya relatif “sepi” dari gejolak. Termasuk mengantisipasi masyarakat untuk tetap bersabar meskipun belum mendapat kucuran program BLM dalam beberapa tahun terakhir. Beruntung pada tahun anggaran 2011, Kecamatan Kapetakan mendapatkan alokasi BLM meskipun tidak terlalu besar tetapi sanggup mengobati kekecewaan masyarakat.
Camat Kepetakan, M. Imam Suberani, SIP, mengatakan UPK “Yatra Amanah” cukup terjaga kekompakkannya, sehingga pihak Kecamatan tinggal mendorong secara positif atas apa yang telah dicapai pengurus selama ini. Dia juga berharap kondisi seperti ini terus terjaga, dengan demikian kondusifitas Kapetakan terpelihara dengan baik. Bahkan dalam berbagai kegiatan UPK, pihak Kecamatan selalu mendukung, terutama dalam membantu proses perguliran dan LPJ Tahunan UPK.
“ Alokasi tahun anggaran 2011 akan kita kawal sebaik-baiknya, tentu dengan harapan kecamatan Kapetakan sukses merencanakan, melaksanakan, dan mempertanggungjawabkan PNPM Mandiri Perdesaan “. Paparnya kepada BULETIN.
“ Kami percaya dengan komunikasi yang baik antara pengurus UPK, pemerintah desa dan kecamatan, tidak ada hal sulit untuk diwujudkan.” tambahnya.
Sikap dan pandangan yang disampaikan oleh Camat tersebut, menunjukkan hubungan yang sangat baik yang telah dijalin oleh Waryadi beserta kawan-kawan pengurus lainnya. Menurut Waryadi, pasca ditinggalkan H. Yunus memang pembenahan yang dilakukan pengurus cukup berat. “ Terutama meyakinkan masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas di UPK dan memelihara proses yang telah berjalan dengan baik “ paparnya. “Tapi kami percaya bahwa selama dilakukan dengan ketulusan hati dan saling memahami tupoksi masing-masing, insya Allah semua berjalan lancar. Dan pembenahan itu tanpa batas, karena berujung pada kebaikan” pungkasnya.

Baca selengkapnya......

Rabu, 13 April 2011

Prospekita



Berbicara
Burung Beo peliharaan teman saya memang cukup unik. Setidaknya, bila dibandingkan dengan burung Beo pada umumnya. Keunikannya adalah ‘nyerocos’ terus tidak mau diam. Kadang-kadang risih juga mendengarnya, karena agak “mengganggu” sekitarnya. Tetapi teman saya, si pemiliknya, terlihat bangga sekali memilikinya. Saya juga tidak heran dengan itu, sebab pemiliknya memang lebih ‘nyerocos’ lagi setiap kali terlibat dalam sebuah pembicaraan. Sekali berbicara seperti sulit dihentikan. Prinsip yang dipegang kuat-kuat olehnya adalah apa yang pernah disampaikan Bung Karno dalam sebuah pidatonya: “Saat ini dibutuhkan orang banyak bicara dan banyak kerja…”. Dan memang teman saya itu, tidak cuma bicara tetapi juga pekerja yang ulet. Sekurang-kurangnya, dia sangat menghindari untuk tidak ‘termakan’ oleh prinsipnya. Jadi, baginya Talkless do more itu, tidak berlaku. Hidup harus banyak bicara dan banyak kerja. Saya jadi tertarik mengangkat prinsip teman saya itu dalam konteks kepengurusan UPK atau lebih luas lagi PNPM Mandiri Perdesaan. Sebagai pelaku program pemberdayaan, kuncinya adalah mampu melakukan sosialisasi yang efektif. Dan sosialisasi yang efektif salah satunya harus didukung oleh komunikasi yang efektif. Sehingga, keterampilan berbicara mutlak diperlukan oleh pelaku PNPM. Apalagi pengurus UPK, yang rutinitas pekerjaannya berhadapan dengan masyarakat secara langsung yang dikenal begitu heterogen. Bagi pengurus UPK, belajar untuk terus mengasah keterampilan berbicara adalah bukan pilihan tetapi keharusan. Mengapa harus belajar? Karena yang dibutuhkan oleh UPK adalah pembicara yang sistematik bahkan terkonsep. Dan media atau sarana pembelajaran untuk itu, sangat tersedia di PNPM. Coba bayangkan, berapa kali musyawarah yang dibutuhkan UPK dalam mengelola perguliran. Apalagi untuk kecamatan dalam proses. Karena ruh PNPM adalah musyawarah sebagai sarana utama pembangunan partispatif.
Terkadang prihatin juga, kalau melihat pengurus UPK tidak memanfaatkan media yang ada untuk terus belajar dan belajar. Dalam pikiran saya, apa nggak mubazir sudah honornya kecil tapi malas belajar untuk meningkatkan kapasitas pribadi. Karena saya begitu meyakini bahwa bakat itu hanya 1-10 % saja, sisanya adalah belajar dan kerja keras. Lebih prihatin lagi, jadi pengurus UPK bertahun-tahun hanya jadi anggota NATO (No Action Talk Only). Semoga Allah memberikan kemudahan untuk kita semua, amiin.

Kang Ujang

Baca selengkapnya......